11. Buatlah
kesimpulan tentang apa yang dimaksud dengan ‘Pemimpin Pembelajaran dalam
Pengelolaan Sumber Daya’ dan bagaimana Anda bisa mengimplementasikannya di
dalam kelas, sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah.
Pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya adalah sosok pemimpin yang mampu menggali kekuatan-kekuatan yang dimiliki oleh suatu komunitas dalam suatu ekosistem baik itu kekuatan yang berasal dari komponen abiotik maupun biotik. Pemimpin pembelajaran yang mampu mengelola sumber daya secara optimis dalam semua keadaan, dan tidak hanya disibukkan membenahi hal yang kurang dan negatif. Selain itu mampu memandang setiap hal kecil merupakan aset yang menjadi modal utama dalam mengembangkannya. 7 modal utama atau aset tersebut meliputi aset manusia, sosial, fisik, alam/ lingkungan, finansial, politik, agama dan budaya. Implementasi di kelas seorang pemimpin pembelajaran akan mampu mengoptimalkan semua yang dimiliki oleh sekolah yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan minat murid. Implementasinya di sekolah adalah seorang pemimpin pembelajaran akan memanfaatkan atau mengidentifikasi aset-aset atau modal yang ada di sekolah untuk mengembangkan dan melaksanakan program-program sekolah dan mewujudkan visi dan misi sekolah dengan berkolaborasi dengan seluruh warga sekolah. Dan implementasi pada masyarakat sekitar adalah seorang pemimpin pembelajaran yang mampu mengelola sumber daya akan mampu menjalin kolaborasi yang baik dengan lingkungan sekitar sekolah demi kepentingan dan kemajuan sekolah.
2. Jelaskan dan berikan contoh bagaimana hubungan pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas.
Sebagai contoh adalah memanfaatkan aset yang ada disekolah misalnya saja dalam pelatihan baris berbaris, kami minta tolong orang tua yang bekerja sebagai polisi, minta tolong orang tua sebagai penari untuk mengajari tarian khas gunungkidul kepada murid-murid. Kami juga mengikutsertakan DUDI dan alumnus untuk membekali keterampilan menjahit, tataboga, kecantikan, souvenir, olah raga, desain grafis kepada murid dan menceritakan pengalaman mereka di dunia kerja, jadi lulusan dari SLB ada yang mampu mandiri secara ekonomi juga. Pendampingan dar DUDI dan alumnus membuat anak-anak memahami tuntutan di dunia kerja , jadi mereka tahu dengan pasti apa yang harus dipelajari dan tidak manja. Karena jika guru yang mengajarkan, anak-anak suka merasa lelah dan hanya ingin bermain.
33. Berikan beberapa contoh bagaimana materi ini juga berhubungan dengan modul lainnya yang Anda dapatkan sebelumnya selama mengikuti Pendidikan Guru Penggerak.
Kaitan dengan Modul Refleksi Filosofi Pendidikan Nasional
Menurut Ki Hadjar Dewantara pendidikan merupakan suatu proses memberikan tuntutunan terhadap murid sesuai kodrat alam dan zaman. Jadi sebagai seorang pemimpin pembelajaran maka kita harus dapat menemukan dan mengembangkan potensi dan kekuatan yang dimiliki oleh murid agar mampu berkembang dengan maksimal.
Kaitan dengan modul Nilai dan Peran Guru Penggerak
Seperti yang telah kita pelajari pada modul nilai dan peran guru penggerak bahwa seoarang guru penggerak memiliki nilai-nilai yang harus dikembangkan pada dirinya yaitu berupa nilai berpihak pada murid, mandiri, kolaboratif, inovatif dan reflekstif. seorang pemimpin pembelajaran mampu mengelola aset yang dimiliki oleh sekolah secara positif untuk memenuhi kebutuhan murid secara utuh dan mewujudkan profil pelajar pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, berkebhinekaan global bergotong royong dan kreatif
Kaitan dengan modul Visi Guru Penggerak
Seorang pemimpin pembelajaran harus mampu menyusun visi dan misi agar menjadi suatu motivasi dalam bergerak. Di dalam mewujudkan visi dan misi membutuhkan pendekatan inkuiri apresiatif yang berbasis pada kekuatan. Dalam praktiknya memakai langkah-langkah BAGJA dalam menemukenali dan mengelola sumber daya yang bersumber pada kekuatan. Sehingga ada perubahan positif dan konsisten yang ada disekolah
Kaitan dengan modul Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran
Pada modul ini kita juga sudah belajar tentang pengambilan keputusan berdasarkan 9 langkah, 4 Paradigma dan 3 pendekatan dalam menghadapi masalah yang berkaitan dengan dilema etika. Dan hal ini merupakan aset manusia yang dimiliki oleh sekolah. Bisa tercipta manusia yang bijaksana dalam mengambil keputusan yang menyangkut banyak orang dan kemajuan murid.
44. Ceritakan pula bagaimana hubungan antara sebelum dan sesudah Anda mengikuti modul ini, serta pemikiran apa yang sudah berubah di diri Anda setelah Anda mengikuti proses pembelajaran dalam modul ini.
SSebelum mempelajari modul ini saya sering menghabiskan energi untuk membenahi yang kurang di SLB. Sebagai seorang guru dan waka kurikulum, saya rasa pesimis karena setiap akan melakukan peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah, tidak selamanya saya mendapat sambutan yang baik. Saya dulu memilih untuk membuat karya sendiri, jika ada teman yang mau diajak berkarya, kami akan jalan Bersama, jika tidak saya akan mengabaikannya.
Setelah mempelajari modul ini pola pikir saya menjadi berubah menjadi optimis untuk usaha peningkatan kualitas pembelajaran. saya dapat memanfaatkan 7 aset yang meliputi modal manusia, finansial, lingkungan atau alam, politik,fisik maupun modal sosial, agama dan budaya. Saya akan melibatkan banyak teman guru dan karyawan untuk memikirkan program yang dapat mewujudkan murid yang berkarakter, berprestasi dan mandiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar