A. ALAT PEMBELAJARAN
Nama Alat Peraga: Alat Peraga berupa Permaianan Ular Tangga untuk mengajarkan Tanggung Jawab anggota Keluarga bagi kelas VII SMPLB Tunagrahita. Alat Peraga sederhana dalam proses pembelajaran diharapkan dapat memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran yang disampaikan guru kepada siswanya. Alat Peraga yang dibuat adalah alat Peraga yang menggunakan permainan ular tangga. Dalam menyusun alat Pembelajaran sederhana ini penyusun menyesuaikan dengan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator yang ada dalam silabus. Penyusunan alat Peraga ini dibuat sesederhana mungkin, agar dapat mudah dipahami oleh siswa tunagrahita. Dengan bahasa dan bahasan yang sederhana diharapkan mampu memudahkan siswa dalam mencapai kompetensi dalam setiap pembelajarannya.
B. TUJUAN
1. Guru dapat dengan mudah menyampaikan materi pelajaran kepada siswa.
2. Siswa lebih fokus mempelajari materi pembelajaran yang diberikan oleh guru.
C. MANFAAT
1. Siswa dapat dengan mudah mempelajari materi pembelajaran yang diberikan oleh guru.
2. Alat Peraga dapat dimanfaatkan seterusnya di kelas yang sama di tahun- tahun pelajaran selanjutnya.
3. Sebagai koleksi alat peraga di sekolah.
D. RANCANGAN/ DESIGN
Pada kali ini penyusun mencoba membuat Alat Peraga berupa Permaianan Ular Tangga untuk mengajarkan Tanggung Jawab anggota Keluarga bagi kelas VII SMPLB Tunagrahita. Adanya gambar-gambar sederhana diharapkan lebih memudahkan pembelajaran terhadap siswa. Dalam alat Peraga diusahakan dibuat menarik untuk siswa, sehingga siswa mau belajar.
Berikut rancangan alat peraga berupa permaianan ular tangga tersebut:
Permaianan ular tangga dibuat khusus untuk penanaman tanggung jawab seorang anak. Konsep dasar permaianan ular tangga sebagai berikut :
Ukuran media permaianan 1,5x3 m. tiap kotak berukuran 30cmx30cm
Urutan nomer 1- 50
ü Tangga naik berupa gambar pelangi
ü Tanda turun berupa gambar ular
|
41 |
42 |
43 |
44 |
45 |
46 |
47 |
48 |
49 |
50 |
|
40 |
39 |
38 |
37 |
36 |
35 |
34 |
33 |
32 |
31 |
|
21 |
22 |
23 |
24 |
25 |
26 |
27 |
28 |
29 |
30 |
|
20 |
19 |
18 |
17 |
16 |
15 |
14 |
13 |
12 |
11 |
|
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
7 |
8 |
9 |
10 |
Naik:
Ø No 4 Gambar anak habis makan kue, naik ke no 25 gambar anak membuang sampah di tempatnya
Ø No 39 Gambar anak melihat tanaman kering, naik ke no 46 gambar anak menyirami tanaman
Ø No 23 Gambar anak di halaman rumah duduk santai, naik ke no 41, gambar anak memberi makan ayam di halaman rumahnya
Ø No 18 Gambar anak di tanah pekarangan yang gersang, naik ke no 37 gambar anak menanam bibit pohon di pekarangan rumah
Turun :
Ø No 18 Gambar anak batuk batuk, turun ke no 8 gambar anak membakar sampah basah di dekat rumah
Ø No 27 Gambar anak terpeleset di jalan, turun ke no 17 gambar anak membuang kulit pisang sembarangan
Ø No 34 Gambar anak menangis kucingnya mati, turun ke no 10 gambar anak tidak mau memberi makan kucingnya
Ø No 49 Gambar sekolah gersang, turun ke no 13 gambar anak memetik bunga sembarangan
Hasilnya sebagai berikut:
E. PROSEDUR PEMBUATAN ALAT PERAGA (DAN FOTO PEMBUATAN)
Penyusunan alat Peraga ini dilakukan oleh guru dengan menyesuaikan dengan SK dan KD serta indikator ketercapaian. Penyusunan ini dilakukan dengan permainan ular tangga. Jadwal dan sampel foto penyusunan terlampir.
Permainan ular tangga adalah permainan yang dapat dimainkan oleh dua atau sampai empat orang siswa. Setiap siswa memiliki bidak, dan dia mendapatkan kesempatan secara bergiliran untuk mengocok dadu. Setiap angka yang keluar dari mata dadu, maka siswa diperbolehkan melangkah maju sejumlah angka tersebut. Jika bidak mereka berada di dasar pelangi maka ia akan menaiki pelangi dan berhenti di posisi berakhirnya pelangi tersebut. Sebalikknya jika saat melangkah, bidak tersebut berhenti di ekor ular maka harus turun kebawah sampai di tempat kepala ular.
Pelangi seperti tangga untuk naik, itu merupakan apresiasi bagi siswa yang menerapkan praktek baik sebagai bentuk cinta lingkungan. Sedangkan ular , siswa harus turun sebagai hukuman karena tindakan dalam gambar itu menunjukkan ia tidak mencintai lingkungan.
Aturan bermain ular tangga sebagai berikut :
1. Siswa mulai dari kotak pertama di kotak start
2. Siswa bermain hompipa untuk menentukan siapakah pemain pertama yang melempar dadu dan mulai bermain
3. Siswa berjalan sesuai dengan jumlah dadu yang muncul, setelah ia lempar
4. Bila siswa mendarat di ujung pelangi, ia dapat langsung naik ke kotak ujung pelangi yang lain. Bila siswa mendarat di bagian ekor ular, ia harus turun ke kotak kepala ular
5. Pemenang adalah siswa yang pertama mencapai kotak terakhir yang ada tulisan finish
F. PENGGUNAAN ALAT PERAGA DI SEKOLAH (DAN FOTO PENGGUNAAN)
Alat Peraga ini telah digunakan di SLB Negeri 1 Gunungkidul dengan bukti daftar hadir terlampir dan sampel foto terlampir.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar