26 Juli 2020
TEMA PERAYAAN IMAN
Hidup dalam Visi Kerajaan Allah
TUJUAN
1. Umat menyadari bahaya dari pikiran pragmatis dan budaya instan.
2. Umat dimampukan untuk hidup dalam isi Kerajaan Allah.
DAFTAR BACAAN
Bacaan I : 1 Raja-Raja 3:5-12
Tanggapan : Mazmur 119:129-136
Bacaan II : Roma 8:26-36
Bacaan III : Matius 13:31-33, 44-52
Pembukaan
Suatu ketika, saat sedang berada di puncak prestasinya, petinju Chris John didatangi penggemarnya. Dengan penuh antusias penggemar itu berkata, “Chris John, Anda ini sungguh beruntung. Hanya dengan bertinju di ring selama beberapa menit saja anda dapat meraup bayaran yang sangat tinggi.” Chris John tercenung mendengar kata-kata itu, ia membatin, “Inilah penyakit orang zaman sekarang. Mereka hanya senang melihat hasil tetapi malas memperhatikan proses.”
Padahal saat remaja, ketika yang lain asyik main. Dia melatih fisik dengan lari panas panas memutari lapangan. Setiap harinya diisi dengan latihan di ring tinju.
Apakah kita juga lebih suka yang instan? Mencotek, nilai bagus tapi buat orang tidak kreatif di usia muda dan tuanya. Jadi orang yang suka menghina dan mengkritik dan tidak bisa berkarya. Lebih mudah iri hati, anggap hidup orang lain enak, tetapi hidupnya paling menderita. Padahal semua orang punya suka duka hidupnya sendiri.
Isi
Dalam dunia yang serba instan ini, kita diundang untuk mengambil pilihan hidup yang tepat. Tetap mewartakan visi Kerajaan Allah.
Salah satu contoh sikap tepat tokoh Alkitab di usia muda, adalah Salomo. (1Raja-raja 3:5)"Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu." Salomo memohon kepada Allah agar diberikan hikmat supaya dapat menjadi hakim yang adil bagi umat Allah, hakim yang mengerti hukum sehingga dapat membedakan manakah yang benar dan yang jahat di hadapan Allah. Salomo tidak meminta kekayaan. Salomo berpikir jauh kedepan. Ia harus menjadi raja yang bijaksana, untuk keberlangsungan Bangsanya. Salomo tidak egois.
Kita diundang juga seperti Salomo yang berpikir jauh ke depan dan tidak egois. Mengapa demikian, karena kita bukanlah anak biasa, kita adalah anak Allah.
Paulus mengingatkan, "Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara" (Roma 8:29). Jika dikatakan: "Menjadi serupa dengan gambaran AnakNya" itu berarti bahwa setiap orang percaya harus hidup dengan berpikir, merasa, berbicara dan bertindak seperti Tuhan Yesus. Taat dan setia melakukan kehendak Allah bahkan bila perlu bersedia menanggung penderitaan dan memberikan nyawa. Sama sekali tidak ada tempat bagi pikiran pragmatis dan instan.
Perumpamaan mengenai biji sesawi dan ragi (Matius 13:31-33) Mengajarkan kepada kita bahwa oleh kuasa Kerajaan Allah hal yang kecil bisa diubah menjadi hal yang besar. Biji sesawi yang sangat kecil apabila sudah tumbuh dapat menjadi pohon sehingga burung-burung dapat bersarang di sana. Demikian pula dengan ragi yang hanya sedikit dapat mengkhamirkan seluruh adonan.
Contoh hal kecil yang mendatangkan kerajaan Allah:
1. Saat anak balita dengan sapu, berkata jangan, itu tidak bersih kok. Atau malah membelikan sapu ukuran kecil, saat menyapu belum bersih, tetap berkata, bagus terima kasih sudah membantu. Saat anak tidur, bisa disapu ulang. Jangan salahkan jika anak dewasa, tidak perduli dengan pekerjaan rumah dan hanya pasrah orang tua
2. Saat anak remaja belajar memasak, berkata masakan gak enak, gak usah masak atau berkata, enak kok..ayo buat lagi yang lebih enak. Jangan salahkan ketika anak tidak mau membantu memasak
3. Saat pemuda, ingin berkreasi di gereja, malah di protes, kok gini kok gitu , kan biasanya...sehingga ia lebih nyaman berkarya di luar gereja nya sendiri. atau sebagai yang sudah tua, memilih untuk menahan diri agar tidak nyaman dengan yang sudah biasa dan memberi kesempatan pada yang lebih muda, walau salah dan tidak sempurna itu tidak masalah, biarlah ia terus belajar
4. Saat orang tua sudah mulai melemah, berkata, lama banget to. Cuman mandi dan ganti baju 1 jam tidak selesai. Padahal, ia berusaha sekuat tega, mungkin pusing karena organ keseimbangan tidak sekuat dulu. Jadi jangan salahkan jika orang tua itu lebih memilih tinggal di rumah sendiri daripada ikut anaknya.
5. Saat orang sudah membantu, tapi masih terus disalahkan dan masih kurang. Ya jangan kaget jika ia tidak mau membantu lagi dan memilih untuk diam saja. Katakan saja terima kasih.
6. Saat dengar orang curhat, uangkapan halah gur ngono wae kok. Ayo kowe kan...kowe kudu...... cukup katakan terima kasih ceritanya, ku dukung dalam doa ya..... ayo tetap semangat berlatih, apakah perlu bantuanku?
Setialah mengerjakan hal kecil, maka Allah akan memperlengkapi dan melakukan hal besar.
Penutup
Ragi dan racun sama sama sedikit tapi sangat berpengaruh.
Pilihan untuk mendatangkan damai maupun neraka ada di tangan kita sendiri
Pilihan untuk egois atau berpikir jauh ke depan ada di tangan kita
Pilihan untuk mendatangkan Kerajaan Allah ada di tangan kita
Semoga kita bisa seperti Salomo yang bijak memilih yang tepat.
Tuhan Yesus memampukan kita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar